2 Mendeskripsikan makna metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu Karya Chairil Anwar. 1.5Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoritisnya diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan bagi pembangun referensi sastra.
pengonsentrasianbentuk dan makna. Untuk itu, Aminuddin (2002:110) berpendapat, dalam upaya memahami teks sastra, terutama puisi, kesulitan yang biasa muncul yang terdapat dalam buku kumpulan puisi Deru Campur Debu Karya Chairil Anwar. Sajak-sajak karya Chairil Anwar dipilih sebagai objek pembacaan heuristik dan hermeneutik karena sajak
Adatiga hal pokok yang terdapat pada kumpulan puisi Deru Campur debu karya Chairil anwar yaitu tentang cinta kepada tuhan, cinta kepada sesame dan cinta erotis, karena dalam kumpulan puisi tersebut menceritakan tentang seseorang yang sangat mencintai tuhan, sahabat dan kekasihnya.
padapuisi Chairil Anwar dalam kumpulan "Deru Campur Debu". Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: (1 ) Membaca berulang-ulang buku kumpulan Deru Campu Debu. (2 ) Mencatat data yang termasuk dalam penggunaan diksi dan gaya bahasa yang terdapat dalam buku kumpulan deru campur debu. (3 )
Strukturreligiusitas kumpulan puisi "Deru Campur Debu" kanya Chairil Anwar oleh Ratnawati, Dalam penelitian tersebut dijelaskan secara dominan karya-karya sastra mengungkap aspek religiusitas secara langsung (religiusitas otentik). Lebih detail dijelaskan bahwa religiusitas otentik yang terdapat dalam sastra tersebut tercermin dalam lima sikap yaitu rela, menerima, sabar, hormat dan rukun.
3 ) penggunaan gaya bahasa kumpulan puisi "Deru Campur Debu" karya Chairil Anwar.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif.Objek penelitian ini adalah 1)st ruktur, diksi, majas, persajakan, gaya bahasa dan 2) makna atau pesan yang terkandung dalam puisi-puisi Chairil Anwar. Data penelitian ini
SastraAngkatan 45, bentuk: Puisi. Karya: Chairil Anwar. Ini adalah salah satu puisi dari seorang maestro yaitu Chairil Anwar, dengan kata yang lugas, kaya makna, dan indah untuk difahami. Dari buku: Deru Campur Debu —
DeruCampur Debu pertama diterbitkan di tahun kematian Chairil Anwar pada tahun 1949. Kemudian puisi-puisi ini diterbitkan kembali dan dilengkapi dengan ilustrasi oleh Oesman Effendi tahun 1958. Kulit di sebelah merupakan edisi 1958 Chairil Anwar Kawanku dan Aku Sudah larut sekali. Hilang tenggelam segala makna. Dan gerak tak punya arti.
Berpuisidan Diterima35 Contoh teks puisi Chairil Anwar, puitis dan penuh makna Jul 31, 2022 · Saya tidak tahu dan mungkin tidak ada yang tahu kecuali beliau sendiri. Kumpulan sajaknya: Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (bersama Rivai Apin + Asrul Sani, 1950). Sajak
Dimanaseseorang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan orang-orang di sekitar. Saat berdoa, seseorang harus membuka hati, pikiran, dan jiwa kepada Tuhan. Seperti yang tersirat dalam kalimat kepada pemeluk teguh, yang menggambarkan seseorang memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu bersamanya. Tuhanku _Dalam termangu _
96OJMYW. KAJIAN HEURISTIK DAN HERMENEUTIK TERHADAP KUMPULAN PUISI DERU CAMPUR DEBU KARYA CHAIRIL ANWAR Andina Muchti Universitas Bina Darma, Jl. Ahmad Yani No. 12 Plaju Palembang E-mail [email protected] Abstract All of the literature studies are related to the activity of interpretation. One of literature types that can be interpreted is poetry. To interpret a poem can involve the role of heuristics and hermeneutics concept. This study used several poems contained in the book of poetry Deru Campur Debu by Chairil Anwar. The problems of this study, namely 1 How do heuristic and hermeneutic reading on the poem of Chairil Anwar, and 2 What are the meaning of language and literature contained in the poem of Chairil Anwar. Heuristic and hermeneutic readings are the method to analyze literary works by using semiotic approach. Semiotics is a term that refers to the same thing that is the sign science. The relationship between signifier and signified included, icons, indices, and symbols. The results of this study are as follows 1. In the sixth poems of Chairil Anwar always brings the themes of freedom, rebellion and adventure that are the expression of Chairil's characteristic himself. 2. The unpleasant experience of dating with Hayati made him upset and dreaming of a lover who was very different from Hayati. therefore, Chairil express it with harsh words to describe the regret. Keywords heuristic, hermeneutic, Deru Campur Debu 1. PENDAHULUAN massa, majalah dan surat kabar yang sangat Karya sastra merupakan refleksi dari dekat dan akrab dengan masyarakat. berbagai fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Keberadaannya merupakan Waluyo 197828 mengatakan, karya sastra puisi mempunyai struktur yang suatu hal yang penting dan sudah menjadi berbeda dengan keseharian dalam masyarakat, baik itu Penciptaannya menggunakan prinsip-prinsip sebagai kebutuhan maupun hanya sekadar tertentu, seperti prinsip pemadatan atau hiburan. Terdapat berbagai bentuk karya pengonsentrasian bentuk dan makna. Untuk sastra, mulai dari prosa, drama, dan puisi. itu, Aminuddin 2002110 berpendapat, Puisi termasuk salah satu jenis karya sastra dalam yang tidak hanya ditempatkan secara khusus terutama puisi, kesulitan yang biasa muncul tetapi dapat pula dijumpai dalam media adalah dalam upaya memahami maknanya. upaya bentuk memahami teks prosa. sastra, Semua kajian sastra dengan suatu aktivitas, berkaitan yaitu aktivitas Berhasil penafsir atau tidaknya seorang mencapai taraf interpretasi yang interpretasi penafsiran. Kegiatan apresiasi optimal, sangat bergantung pada kecermatan sastra pada awal dan akhirnya, bersangkutan dan ketajaman interpreter itu sendiri. Selain dengan itu, dibutuhkan metode pemahaman yang karya diinterpreatasi sastra dan yang harus dimaknai. Semua memadai; metode pemahaman yang kegiatan kajian sastra, terutama dalam mendukung merupakan satu syarat yang prosesnya pasti melibatkan peranan konsep harus dimiliki interpreter. Dari beberapa heuristik dan hermeneutik. Oleh karena itu, alternatif yang ditawarkan para ahli sastra heuristik dan hermeneutik menjadi hal yang dalam memahami karya sastra, metode tidak mungkin diabaikan. pemahaman heuristik dan hermeneutik dapat Pradopo 2005124-129 menyatakan salah satu konvensi ketidaklangsungan sastra ekspresi tentang menurut dipandang sebagai metode yang paling memadai. Dalam analisis puisi menggunakan Riffaterre yang dijabarkan dengan metode pembacaan pembacaan hermeneutik. penelitian ini menggunakan beberapa puisi Pembacaan heuristik adalah pembacaan yang terdapat dalam buku kumpulan puisi puisi berdasar pada konvensi bahasanya, Deru Campur Debu Karya Chairil Anwar. heuristik dan heuristik dan hermeneutik, sedangkan pembacaan hermeneutik adalah Sajak-sajak karya Chairil Anwar pembacaan puisi berdasar pada konvensi dipilih sebagai objek pembacaan heuristik sastranya. dan hermeneutik karena sajak-sajaknya perlu Dalam hubungannya, tahap pertama merupakan ekspresi diri dan mencerminkan disadari kehidupan penulisnyaa. bahwa interpretasi dan pemaknaan tidak diarahkan pada suatu Berdasarkan latar belakang yang proses yang hanya sampai pada permukaan telah dikemukakan di atas, permasalahan karya sastra, tetapi juga yang mampu penelitian ini dapat dirumuskan sebagai "sampai berikut. di kedalaman makna" yang 1 Bagaimanakah pembacaan terkandung di dalamnya. Untuk itu, seorang heuristik dan hermeneutik pada puisi karya penafsir memiliki Chairil Anwar, dan 2 Apa saja makna wawasan bahasa, sastra, dan budaya yang bahasa dan makna sastra yang terkandung cukup luas dan mendalam. dalam puisi karya Chairil Anwar. seyogiannya harus Teeuw 199759 mengemukakan definisi tentang sastra, yaitu suatu karya penanda signifier/signifiant dan petanda signified/signifié. yang menghendaki kreativitas. Karya sastra Pradopo 1993121 juga dimaksud dengan itu karya yang bersifat imajinatif, yaitu menjelaskan, bahwa karya sastra itu terjadi akibat penanda penganganan dan hasil penganganan itu merupakan bentuk tanda sedangkan petanda adalah penemuan-penemuan baru, kemudian adalah yang ditandai, yang merupakan arti penemuan baru itu disusun ke dalam suatu tanda. Hal itu dapat dicontohkan sebagai sistem dengan kekuatan imajinasi hingga berikut satuan bunyi ibu’ merupakan tanda terciptalah yang menandai arti orang yang melahirkan suatu dunia baru yang adalah yang menandai, yang kita’. Jadi, satuan bunyi ibu’ adalah sebelumnya belum ada. Puisi yang merupakan sebuah bentuk penanda sedangkan arti dari satuan bunyi karya sastra yang paling tua. Seorang ibu’, yaitu orang yang melahirkan kita penyair telah mengonsentrasikan segala adalah petanda. kekuatan bahasa dan gagasannya untuk menghasilkan sebuah puisi Waluyo 19873. Hubungan petanda ada antara tiga penanda macam, dan yaitu a. Ikonmerupakan tanda yang menunjukkan Pembacaan heuristik dan adanya hubungan yang bersifat alamiah hermeneutik merupakan salah satu metode antara petanda dan penandanya. Hubungan untuk menganalisis karya sastra dalam itu adalah hubungan persamaan, misalnya pendekatan semiotik. gambar kuda sebagai penanda yang Semiotik, semiotika dan semiologi menandai kuda petanda sebagai artinya; adalah satu istilah yang merujuk pada satu potret menandai sesuatu atau seseorang yang hal yang sama, yaitu ilmu mengenai tanda. dipotret; gambar pohon menandai pohon, b. Pradopo lndeks, yaitu tanda yang menunjukkan 2005119 menyatakan, yang dimaksud dengan tanda adalah fenomena hubungan sosial/masyarakat dan kebudayaan. penanda dan petandanya, misalnya asap Berbicara mengenai tanda bahasa, Saussure dalam Pradopo 2005119 menandai kausal api; sebab-akibat alat penanda antara angin menunjukkan arah angin dan sebagainya,c. menyebutkan ada dua aspek penting yang Simbol, yaitutanda yang menunjukkan menjadi bagian dari tanda bahasa itu, yaitu bahwa tidak ada hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya, hubungannya dalam pengertian yang sesungguhnya dari bersifat arbritrer semaumaunya. Arti itu maksud ditentukan menghasilkan pemahaman makna secara oleh konvensi Pradopo 2005120. bahasa. Kerja heuristik harfiah, makna tersurat, actual meaning Untuk dapat memberikan makna Nurgiyantoro, 2007 33. puisi secara semiotik, pertama kali dapat Hermeneutik adalah proses dilakukan dengan pembacaan heuristik dan penguraian yang berangkat dari isi dan Hermeneutik. makna Heuristik merupakan langkah untuk menemukan makna melalui yang terlihat tersembunyi. Objek ke arah makna interpretasi dalam pengkajian pengertian yang luas, dapat berupa simbol struktur bahasa dengan mengintrepetasikan dalam mimpi atau bahkan mitos-mitos dari teks sastra secara referensial lewat tanda- simbol tanda linguistik. Langkah ini berasumsi Palmer 200348. dalam masyarakat atau sastra bahwa bahasa bersifat referensial, artinya Riffaterre dalam Pradopo 200597 bahasa harus dihubungkan dengan hal-hal mengemukakan bahwa dalam pembacaan nyata. hermeneutik, Pembacaan heuristik adalah sajak dibaca berdasarkan konvensi-konvensi sastra menurut sistem pembacaan berdasarkan struktur bahasanya. semiotik. Untuk memperjelas arti, bila perlu, pembaca memberikan memberi sisipan kata atau sinonim kata yang konvensi diletakkan dalam tanda kurung. Begitu juga, deskripsi puisi yang disebabkan oleh struktur kalimatnya disesuaikan dengan penggantian arti, penyimpangan arti, dan kalimat baku berdasarkan tata bahasa penciptaan arti. normatif; a. atau bila perlu susunan Konvensi makna makna itu yang di antaranya ketidaklangsungan ucapan Penggantian arti dalam karya sastra kalimatnya dibalik untuk memperjelas arti disebabkan oleh bahasa kiasan, antara Pradopo 2005136. lain Menurut Riffaterre dalam Wellek metafora, perbandingan, dan Warren, 1989 148 analisis secara sinekdoki, heuristik adalah analisis pemberian makna alegori. berdasarkan struktur konvensional, artinya bahasa bahasa secara dianalisis metonimi, b. simile personifikasi, perbandingan epos dan Riffaterre dalam Pradopo 2005125 mengemukakan, penyimpangan arti disebabkan oleh tiga hal, yaitu 2. METODOLOGI PENELITIAN ambiguitas, kontradiksi dan nonsense. c. Penciptaan Arti Riffaterre mengatakan Metode penelitian ini membahas terjadi penciptaan arti bila ruang teks mengenai pendekatan penelitian, data dan spasi teks berlaku sebagai prinsip sumber data, teknik penyediaan data serta pengorganisasian teknik analisis data. untuk membuat hal-hal Pendekatan yang dilakukan dalam sesungguhnya penelitian ini adalah pendekatan deskriptif secara linguistik tidak ada artinya, kualitatif dan pendekatan semiotik. Subroto misalnya simitri keseimbangan berupa 199270 mengutarakan bahwa penelitian kesejajaran arti antara baris-baris dalam kualitatif itu bersifat deskriptif. Peneliti bait, rima pengulangan bunyi dalam mencatat dengan teliti dan cermat data yang puisi untuk membentuk musikalitas berwujud kata-kata, kalimat dan wacana. atau orkestrasi Waluyo 198790 Pendekatan semiotik adalah pendekatan tanda-tanda keluar ketatabahasaan dari yang Palmer 2003 14-16 menyebutkan penelitian yang menggunakan metode- bahwa akar kata hermeneutik berasal dari metode semiotik, dalam hal ini adalah istilah Yunani dari kata kerja hermeneuein, pembacaan heuristik dan hermeneutik. yang berarti “menafsirkan”, dan kata benda hermeneia, “interpretasi”. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah kumpulan puisi Deru Hermeneutik merupakan pembacaan Campur Debu karya Chairil Anwar. bolak-balik melalui teks dari awal hingga akhir. Tahap pembacaan ini merupakan Penerapan Heuristik dan Hermeneutik interpretasi Heuristik retroaktif yang melibatkan banyak kode di Dalam menerapkan luar bahasa dan menggabungkannya secara menghiraukan integratif dapat kesempurnaan teks atau kondisi gramatikal. guna Sehingga membongkar tahap kedua sampai secara yang bersifat pembaca struktural Heuristik kelengkapan apresiator dapat tidak atau menambah mengungkapkan makna singificance dalam ataupun mengurangi bentuk gramatikal yang sistem tertinggi, yakni makna keseluruhan ada teks sebagai sistem tanda. terkandung dalam teks karya sastra itu guna sendiri. menemukan makna yang sebagai berikut si aku memberi harapan kepada Hermeneutik Langkah-langkah penerapan Hermeneutik gadis si aku bila ingin kembali boleh saja. Si aku adalah dengan mengkaji makna melalui menerima sepenuh hati bila gadis itu mau pembacaan yang berulang-ulang dengan kembali lagi pada kehidupan si aku. Si aku tidak meramalkan makna yang terkandung secara tersirat pada karya sastra itu sendiri dengan menggunakan segenap pengetahuan yang dimiliki. mencari gadis lain sebagai pendamping hidupnya karena masih menunggu kepulangan kekasihnya. Si aku masih sendiri tidak akan mencari yang lain dan tetap menunggu walaupun sudah mengetahui bahwa gadis yang dicintainya sudah 3. HASIL Hasil tidak perawan lagi atau sudah selingkuh dengan Analisis pada Puisi “Penerimaan” karya Chairil Anwar PENERIMAAN laki-laki lain. Itu digambarkan dengan kalimat” Kutahu kau bukan yang dulu lagi bak kembang sari sudah terbagi”. ini menggunakan metafora- Kalau kau mau kuterima kau kembali metafora yang sangat indah dangan Dengan sepenuh hati menggambarkan perempuan yang tidak perawan Aku masih tetap sendiri dengan kembang sari sudah terbagi. Si aku memberi harapan kepada gadis si Kutahu kau bukan yang dulu lagi aku bila ingin kembali tidak usah malu dan Bak kembang sari sudah terbagi harus mau menemui si aku. Tidak usah takut untuk menemui si aku. Si aku pun tetap Jangan tunduk! Tentang aku dengan menerima apapun yang sudah terjadi dan berani menerima dengan mutak jangan mendua lagi, bahkan bercermin pun si aku enggan berbagi. Kalau kau mau kuterima kembali Digambarkan dalam bait ke-5 yan berbunyi Untukku sendiri tapi “Sedangkan dengan cermin aku enggan berbagi”. Dalam kalimat ini menggunakan Sedang dengan cermin aku enggan citraan penglihatan berbagi. Deru Campur Debu,195936 Hasil Analisis pada Puisi ”Sajak Putih” Karya Chairil Anwar Dalam sajak”Penerimaan” karya Chairil Anwar merupakan ungkapan perasaan yang dirasakan oleh penyair. Puisi itu dapat dianalisis SAJAK PUTIH menggambarkan sesuatu yang indah dan Bersandar pada tari warna pelangi menarik . biasanya mawar itu berwarna Kau depanku bertudung sutra senja merah yang menggambarka cinta dan melati Di hitam matamu kembang mawar dan putih menggambarkan kesucian. Jadi dalam melati mata si gadis tampak cinta yang tulus, Harum rambutmu mengalun bergelut menarik, dan mengikat. Suasana pada saat senda itu bsangat menyenangkan, menarik,m penuh keindahan yang memduat si aku haru Sepi menyanyi, malam dalam mendoa dengan semua itu. tiba Dalam pertemuan ke dua insan itu Meriak muka air kolam jiwa sepi menyanyi, malam dalam doa tiba yang Dan dalam dadaku memerdu lagu menggambarka tidak ada percakapan dari Menarik menari seluruh aku keduanya. Mereka hanya dian tanpa ada sepatah kata yang diucapkan seperti hanya Hidup dari hidupku, pintu terbuka ketika waktu berdoa. Hanya kata hati yang Selama matamu bagiku menengadah berkata dan tidak keluar suara. Kesepian itu Selama kau darah mengalir dari luka mengakibatkan jiwa si aku bergerak seperti Antara kita Mati datang tidak hanya permukaan kolam yang terisa air yang membelah... beriak tertiup angin. Dalam keadaan diam Dalam puisi sajak putih dgamberkan tanpa kata itu, didalam dada si aku gdis ai aku pada suatu senja hari yang indah terdengar lagu ia duduk dihadapan si aku. Ia besandar yang yang merdu yang menggambarkan kegembiraan. Rasa pada saat itu ada warna pelangi yaitu langit kegembiraan digambarkan dengan senja yang indah penuh dengan macam- menari seluruh aku. itu macam warna. Gadis itu bertudun g sutra Hidup dari hidupku, pintu terbuka diwaktu haru sudah senja. Sedangkan menggambarkan bahwa si aku merasa rambut gadis itu yang harum ditiup angin hidupnya penuh dengan kemungkinan dan tampak seperti sedang bersenda gurau, dan ada jalan keluar serta masih ada harapan yna dalam mata gadis yang hitam kelihatan pasti bunga mawar dan melati yang mekar. kekasihnya masih menengadahkan mukanya Mawar ke si aku. Ini merupakan kiasan bahwa si dan melati yang mekar bisa diwujudkan selam gadis gadis masih mencintai s aku, mau Antara kita Mati datang tidak memandang kemuka si aku, bahkan juga membelah….. isyarat untuk mencium dario si aku. Bila diucapkan secara normatif, maka Keduanya masih bermesraan dan saling ekspresifitasnya hilang karena tidak padat mencintai. dan tidak berirama. “Pintu akan selalu Begitu juga hidup si aku penuh terbuka bagi hidup dan hidupku. Selama harapan selama si gadis masih hidup wajar, matamu menengadah bagiku. Selama darah dikiaskan dengan darahnya yang masih masih mengalir jika engkau terluka. Antara mengalir dan luka, sampai kematioan tiba kita sampai kematian datang kita tidak pun keduanya masih mencintai, dan tidak membelahberpisah. akan terpisahkan. Sajak merupakan kiasan pengertian abstrak dapat menjadi kongret suara hati si penyair, suara hati si aku. Putih karena digunakan citraan-citraan dan gerak mengiaskan yang digabung dengan metafora. ketulusa kejujuran, dsan keihklasan. Jadi sajak putih berarti suara hati si aku yang sangat tulus dan jujur. Rasa Dalam sayangnya sajak itu ini juga digambarkan dalam puisi Chairil Anwar untuk yang berjudul “Penerimaan”. Dalam puisi kegembiraan dan kebahagiaan di dalam itu digambarkan bahwa si aku masih bisa sajak ini adalah kata tari, warna pelangi, menerima si gadis yang telah berselingkuh sutra senja, memerdu l;agu, menari-neri, dengan orang lain. Si aku menerima dengan pintu terbuka. Jadi, sajak ini bersuasana rasa penuh keihklasan dari si gadis yang gembira. Namun biasanya sajak Chairil telah mau kembali kepelukannya. Terlalu Anwar bersuasana murung, suram dan sedih. sayangnya si aku, si aku menerima dengan Puisi tidak hanya menyampaikan informasi lapang saja, namun diperlukan kepadatan dan diperbuat oleh si gadis dengan orang lain. Tanda-tanda semiotik ekspresifitas, karena hanya inti pernyataan dada tentang apa yang telah Dalam puisi “Sajak Putih” banyak “Tari digunakan sajak warna pelangi” merupakan bahasa kiasan penyimpangan dari tata bahasa normatif seperti bahasa-bahasi kiasan. yang dikemukakan. Karena hal ini, maka personifikasi yang menggambarkan benda Hidup dari hidupku, pintu terbuka mati dapat digambarkan seolah-olah hidup. “ Selama matamu bagiku menengadah rambutmu mengalun bergelut sernda” juga Selama kau darah mengalir dari luka menggunakan bahasa kiasan personifikasi. Selain itu ada kesamaan dalam penggunaan selamat jalan citraan-citraan agar mempunyai makna yang dari pantai keempat, sedu kongret, penghabisan bisa terdekap serta menggunakan metafora- Dalam puisi ”Senja di Pelabuhan Kecil” metafora. diatas, Hasil Analisis Puisi “Senja di Pelabuhan Kecil” Karya Chairil Anwar terasa bahwa penyair sedang dicengkeram perasaan sedih yang teramat dalam. Tetapi seperti pada puisi-puisi Chairil Anwar yang lain, kesedihan yang diungkapkan SENJA DI PELABUHAN KECIL tidak memberikan kesan cengeng atau sentimental. Dalam kesedihan yang amat dalam, penyair ini tetap tegar. Demikian pula pada Ini kali tidak ada yang mencari cinta puisinya diatas. Di dalamnya tak satu pun kata di antara gudang, rumah tua, pada ”sedih” diucapkannya, tetapi ia mampu berucap cerita tentang kesedihan yang dirasakannya. Pembaca tiang serta temali. Kapal, perahu dibawanya untuk turut erta melihat tepi laut tiada berlaut dengan gudang-gudang dan rumah-rumah yang menghembus diri dalam telah tua. Kapal dan perahu yang tertambat mempercaya mau berpaut disana. Hari menjelang malam disertai gerimis. Kelepak burung elang terdengar jauh. Gambaran Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang tentang pantai ini sudah bercerita tentang suatu yang muram, di sana seseorang berjalan seorang diri tanpa harapan, tanpa cinta, berjalan menyusur semenanjung. Satu ciri khas puisi-puisi Chairil Anwar menemu bujuk pangkal akanan. adalah kekuatan yang ada pada pilihan kata- Tidak bergerak katanya. Seperti juga pada puisi diatas, setiap dan kini tanah dan air tidur hilang kata mampu menimbulkan imajinasi yang kuat, ombak. dan membangkitkan kesan yang berbeda-beda bagi penikmatnya. Pada puisi diatas sang Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap sekali tiba di ujung dan sekalian penyair berhasil menghidupkan suasana, dengan gambaran yang hidup, ini disebabkan bahasa yang dipakainya mengandung suatu kekuatan, tenaga, sehingga memancarakan rasa haru yang dalam. Inilah kehebatan Chairil Anwar, dengan kata-kata yang biasa mampu menghidupkan itu gerimas yang menambah rasa kesedihan dari imajinasi kita. Judul puisi tersebut, telah si aku. membawa kita pada suatu situasi yang khusus. Kata senja berkonotasi pada suasana yang remang pada pergantian petang dan malam, Hasil Analisis Puisi “Cintaku Jauh di Pulau” Karya Chairil Anwar tanpa hiruk pikuk orang bekerja. Pada bagian lain, gerimis mempercepat CINTAKU JAUH DI PULAU kelam, kata kelam sengaja dipilihnya, karena terasa lebih indah kata gelap walaupun dan sama dalam daripada artinya. Setelah kalimat itu ditulisnya, ada juga kelepak elang Cintaku jauh di pulau, gadis manis, sekarang iseng sendiri menyinggung muram, yang berbicara tentang kemuraman sang penyair saat itu. Untuk Perahu melancar, bulan memancar, mengungkapkan bahwa hari-hari telah berlalu di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar. dan angin membantu, laut terang, tapi terasa berganti dengan masa mendatang, diucapkan dengan kata-kata penuh daya desir aku tidak 'kan sampai padanya. hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Penggambaran malam yang semakin gelap dan air laut yang tenang, disajikan dengan kata-kata yang sarat akan makna, yakni dan kini tanah dan air hilang ombak. Puisi Chairil Anwar ini hebat dalam pilihan kata, disertai Di air yang tenang, di angin mendayu, di perasaan penghabisan segala melaju Ajal bertahta, sambil berkata "Tujukan perahu ke pangkuanku saja," ritme yang aps dan permainan bunyi yang semakin menunjang keindahan puisi ini, yang Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh! dapat kita rasakan pada bunyi-bunyi akhir yang Perahu yang bersama 'kan merapuh! ada pada tiap larik. Mengapa Ajal memanggil dulu Di dalam puisi ini juga digambarkan Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?! rasa cinta namun dalam bentuk kesedihan yang mendalam yang dialami oleh si aku namun si Manisku jauh di pulau, aku tetap tegar menghadapinya. Si aku dalam kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri. keadaan muram , penuh kegelisahan, dan tidak sempurna dengan kehidupannya. Si aku sedang mancari cintanya yang hilang. Suasana pada saat Dalam kegiatan menganalisis arti, kita berusaha memberi makna pada bunyi, suku kata, kata, kelompok kata, kalimat, setelah ia meninggal, kekasihnya itupun bait, dan pada akhirnya makna seluruh puisi. akan mati juga dalam penantian yang sia-sia. Bait I “Cintaku jauh di pulau” Setelah kita menganalisis makna tiap bait, berarti. Kekasih tokoh aku gadis manis kita pun harus sampai pada makna lambang berada di suatu tempat yang jauh. “Gadis yang diemban oleh puisi tersebut. Kekasih manis sekarang iseng sendiri” artinya sang tokoh aku adalah kiasan dari cita-cita si aku kekasih tersebut adalah seorang gadis yang yang sukar dicapai. Untuk meraihnya si aku manis yang menghabiskan waktu sendirian harus iseng tanpa kehadiran tohoh aku. melambangkan mengarungi lautan perjuangan. yang Sayang, Pada bait II, si tokoh aku menempuh usahanya tidak berhasil karena kematian perjalanan jauh dengan perahu karena ingin telah menjemputnya sebelum ia meraih cita- menjumpai citanya. atau menemui kekasihnya. Ketika itu cuaca sangat bagus dan malam Dalam puisi tersebut terasa perasaan- ketika bulan bersinar, namun hati si aku perasaan si aku senang, gelisah, kecewa, merasa gundah karena rasanya ia tak akan dan putus asa. Kecuali itu ada unsur sampai pada kekasihnya. metafisis yang menyebabkan pembaca Bait III menceritakan perasaan si aku berkontemplasi. Dalam puisi di atas, unsur yang semakin sedih karena walaupun air metafisis tersebut berupa ketragisan hidup terang, pada manusia, yaitu meskipun segala usaha telah perasaannya ajal telah memanggilnya Ajal dilakukan disertai sarana yang cukup, bertahta sambil berkata “Tujukan perahu bahkan segalanya berjalan lancar, namun ke pangkuanku saja”. manusia seringkali tak dapat mencapai apa angin mendayu, tetapi Bait IV menunjukkan si aku putus yang diidam-idamkannya karena maut telah asa. Demi menjumpai kekasihnya ia telah menghadang bertahun-tahun berlayar, bahkan perahu demikian, yang membawanya akan rusak, namun menggairahkan akan sia-sia belaka. ternyata mengakhiri kematian hidupnya menghadang terlebih lebih cita-cita dahulu. yang Dengan hebat dan dan Dalam puisi ini juga menggunakan dahulu citraan-citraan. Hal itu terdapat dalam sebelum ia bertemu dengan kekasihnya. “Perahu melancar, bulan memancar,”. Bait V merupakan kekhawatiran si Citraan yang digunakan adalah citraan tokoh aku tentang kekasihnya, bahwa penglihatan karena perahu melancar dan bulan memancar hanya bisa dilihat. Jadi citraannya adalah citraan penglihatan. Citraan visual digunakan dalam “Ajal bertakhta, sambil berkata "Tujukan perahu ke pangkuanku saja," .... Mengapa Ajal memanggil dulu … Hasil Analisis Puisi “Kesempurnaan” Karya Chairil Anwar KUSANGKA Kusangka cempaka kembang setangakai Teryata melur telah diseri....... Hatiku remuk mengenangka ini Wasangka dan was-was silih berganti. Kuharap cempaka baharu kembang Belum tahu sinar matahari....... Rupanya teratai patah kelopak Dihinggapi kumbang berpuluh kali. Kupohonkan cempaka Harum mula terserak....... Melati yang ada Pandai tergeletak....... Mimpiku seroja terapung di paya Teratai putih awan angkasa...... Rupanya mawar mengandung lumpur Kaca piring bunga renungan...... Igauanku subuh, impianku malam Kuntum cempaka putih bersih...... Kulihat kumbang keliling berlagu Kelopakmu terbuka menerima cembu. Kusangka hauri bertudung lingkup Bulu mata menyangga panah Asmara Rupanya merpati jangan dipetik Kalau dipetik menguku segera Buah Rindu, 195919 Sajak Chairil Anwar merupakan penyimpangan terhadap konsep estetik Amir Hamzah yang masih meneruskan konsep estetik sastra lama. Pandangan romantik Amir Hamzah ditentang dengan pendangan realistiknya. Sajak “Kusangaka” mennjukkan kesejajaran gagasan yang digambarkan dalam enam sajak tersebut. Amir Hamzah menggunakan ekspresi romantik secara metaforis-alegoris, membandingkan gadis dengan bunga. Pada bait terakhir dimetamorkan sebagai bidadari hauri dan merpati. Dari keenam bait tersebut disimpulkan bahwa si aku mencintai gadis yang disangka murni, tetapi ternyata sesungguhnya sudah tidak murni lagi. Sudah dijamah oleh pemuda lain/ suda tidak perawan lagi Rupanya teratai patah kelopak/Dihinggapi kumbang berpuluh kali’. Kulihat kumbang keliling berlagu/kelopakmu terbuka menerima cembu’. Hal itu menimbulkan kekeewaan dan menyebabkan hati si aku remuk. Wasangka dan was-was silih bergantibait 1. Dengan demikian, si aku tidak mau bersama gadis yang sudahtidak murni lagi, sebab akan terkena kuku “merpati” itu bait 7. Gadis yang masih murni disangka murni diumpamakan cempaka kembangbait 1, baharu kembang belum terkena sinar mataharibait 2, cempaka harumbait 3, seroja terapung di paya putih seperti awanbait 4, dan seperti bidadari hauri bertudung lingkup yang bulu matanya menambah panah asmarabait 6. Gambaran tersebut bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya yang sangat menyakitkan basi si aku dan sangat kecewa setelah mengetahui kisah yang sebenarnya. Gambaran gadis tersebut sudah tidak murni lagi diumpamakan melur telah diseribait 1, teratai patah kelopak dihingapi kumbang berpuluh kalibait 2, merpati yang pandai bergelakbait 3, mawar yang mengandung lumpurbait 4, dan merpati yang mengaku segerabait 6. Jadi yang menanggapi masalah tersebut si aku merasa kecewa karena pikiran romantik bahwa gadis yang dicintainya itu harus masih murni dan tetap murni, setia pada si aku, tidak boleh menerima cinta orang lain, namun kenyataan berlainan. Tidak sesuai dengan keinginan si aku. Sikap romantik digambarkan dengan bahasa yang indah, mengambil objek dari alam sebagai perumpamaan, sehingga seperti natural. Sebaliknya Chairil Anwar, dalam sajaknya itu menampilkan tampak yang lain dalam mendiskripsikan atau menanggapi gadis yang sudah tidak murni lagi. Sangat berlawanan dengan apa yang ditampilkan oleh Amir Hamzah. Ia berpandangan realistik, si aku au menerima kembali wanitakekasihnya, istrinya yang barang kali telah berselingkuh dengan laki-laki lain. Si aku mau menerima kembali asal mau kembali kepada si aku tanpa da rasa curiga. Si aku masih sendiri, tidak mencari wanita lain sebagai pasangan hidupnya karena masih menunggu kembalinya wanita yang dicintainya itu. Si aku mengetahui bahwa gadis yang dicintainya sudah tidak murni lag, sudah seperti bunga yang sarinya terbagi, yaitu sudah dihinggapi kumbang lain. Wanita itu jika ingin mau diterima kembali harus berani bertemu dengan si aku dan jangan malu untuk menemui si aku. Digambarkan “Djangan tunduk! Tantang aku dengan berani”. Si aku pun tetap menerima dengan sepenuh hati walaupun wanita itu sudah tidak perawan lagi. Chairil Anwar membandingkan wanita dengan bungakembang. Wanita yang sudah tidak murni digambarkan sebagai bunga yang sarinya sudah terbag ibak kembang sari yang sudah terbagi. Ini hampir sama dengn perumpamaan yang dilakukan Amir Hamzah “Rupanya teratai patah kelopak/dihinggapi kumbang berpuluh kali dan kulihat kumbang keliling berlaga”. Sedangkan Chairil Anwar ”Kutau kau bukan yang dulu lagi/ bak kembang sari sudah terbagi”. Numun Chairil Anwar tetap menggunakan bahasa keseharian dalam pengungkapan dan menggunakan gaya eksresif yang padat. 4. KESIMPULAN Dalam memahami suatu karya sastra, kita bisa menggunakan metode pemahaman heuristik dan hermeneutik. Metode pemahaman heuristik merupakan langkah untuk menemukan pengkajian makna melalui bahasa dengan struktur mengintrepetasikan teks sastra secara referensial lewat tanda-tanda linguistik, sehingga menghasilkan pemahaman makna secara harfiah. Sedangkan metode pemahaman interpretasi merupakan Anwar, dapat disimpulkan hal-hal sebagai yang bersifat berikut 1. Dalam keenam puisinya Chairil hermeneutik tahap kedua retroaktif yang melibatkan banyak kode di Anwar luar bahasa dan menggabungkannya secara kebebasan, pemberontakan dan petualangan integratif sampai membongkar secara pembaca dapat struktural guna mengungkapkan makna singificance dalam sistem tertinggi, yakni makna keseluruhan teks sebagai sistem tanda. selalu menghadirkan tema-tema yang merupakan ekspresi dari sifat-sifat Chairil itu sendiri. 2. Pengalaman masa pacaran dengan Hayati yang tidak menyenangkan karena Hayati pergi dan selingkuh dengan pria lain membuatnya marah dan memimpikan seorang Sehingga kekasih yang sangat berbeda dari hayati. pembaca dapat memhami karya sastra secara Sehingga Chairil mengekspresikannya dengan menyeluruh dan mendalam. kata-kata Dari hasil pembacaan heuristik dan kasar untuk menggambarkan kekesalannya itu. hermeneutik kumpulan Puisi karya Chairil DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. BandungSinar Baru Algensindo. Delatour, Y. dkk. 1991. Grammaire du Français. ParisHachette. Dubois, Jean dkk. 2001. Dictionnaire de Linguistique. ParisLarousse-Bordas. Husen, Ida Sundari. 2001. Mengenal Pengarang-Pengarang Prancis dari Abad ke Abad. JakartaGrasindo. Kardjo, Wing. 1975. Sajak-Sajak Modern Prancis dalam Dua Bahasa. JakartaPustaka Jaya. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Palmer, Richard E. 2003. Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi Diterjemahkan oleh Musnur Henry dan Damanhuri Muhammad. YogyakartaPustaka Pelajar Offset. Paz, Octavia. 2002. Puisi dan Esai Pradopo, Rachmat Djoko. 1976. Pengkajian Puisi. YogyakartaGadjah Mada University Press. ________ 1993. Prinsip Kritik Sastra. YogyakartaGadjah Mada University Press. _______ 2005. Beberapa Teori Sastra, Metode, Kritik dan Penerapannya. YogyakartaPustaka Pelajar. Subroto, Edi. 1992. Pengantor Metoda Peneltitan Linguistik Strukiural. SurakartaSebe1as Maret University Press. Sudjiman, Panuti & Aart Van Zoest. 1992. Serba-Serbi Semiotika. JakartaGramedia Pustaka Utama. Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. JakartaGramedia. Tirtawirya, Putu Arya. 1978. Aprestasi Puisi dan Prosa. JakaraNusa lndah. Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. SurakartaErlangga.